Tour de Bali

Tour ini berlangsung selama lima hari dua malam. Dengan beberapa tujuan diawali dengan pantai Tanjung Benoa. Ada yang menarik dari wisata di Tanjung Benoa ini yaitu adanya macam-macam permainan air yang menantang adrenalin, diantaranya adalah banana boat  dan terjun payung dengan boat. Untuk kita yang ingin berlayar ‘biasa’ dengan mengunjungi pulau penyu untuk melihat penangkaran penyu dan pelestarian obyek aneka satwa cukup pay 300.000 per sepuluh orang. Di pulau kecil ini kita bisa menyaksikan aneka satwa sekaligus berfoto ria.

                                                         DSCN4087

                                               Di Tanjung Benoa

     After this, kita langsung ke dreamland. Sebuah pantai yang eksotik dengan ombak tinggi yang bergulung-gulung. Turis asing biasanya memanfaatkan ini dengan bermain surving. Dreamland adalah pantai milik Tomi Suharto. Kog bisa ya pantai menjadi milik pribadi?. Itulah keanehan yang menjadi sebuah reality. Maybe, karena hal itu juga wisata di sini menjadi sangat mahal. Jangan pernah duduk dikursi pantai, karena kan ada pay 50.000. Cukuplah duduk di pasir bagi kita yang asli pribumi, sedangkan turis asing bisa duduk di kursi itu. Padahal ini adalah wilayah Indonesia, rumah kita tempat anak-anak Indonesia bermain (slogan jalan sesama ). Eit, tunggu dulu ini tidak berlaku di Bali. Karena Bali hanya ramah pada wisatawan yang beruang he.. Baca pos ini lebih lanjut

DIENG PLATEAU: NEGERI DI ATAS AWAN

                                                          Dataran tinggi Dieng merupakan salah satu       dataran tinggi yang ada di Indonesia.

                                                       DSCN3815

                                                                  Kita sudah mulai mengenalnya pada pelajaran geografi sejak Sekolah Dasar.

                                                       Pada bulan Mei kemarin aku berkesempatan mengunjungi Dieng dalam acara study lapangan MGMP Geografi Ponorogo.

                                                        Berangkat jam tujuh malam sampai Dieng pagi sekitar jam tujuh. Setelah melewati jalanan berkelok dan berliku dengan tanjakan. Disekeliling jalan yang nampak adalah ladang kentang dalam terasiring yang melingkar-lingkar mengelilingi punggung perbukitan. Ketika sampai di puncak Dieng kita tantu akan taqjub pada pesona alamnya.

 Benar kata sejarah, bahwa dieng berasal dari bahasa sansekerta yang berarti tanah tinggi tempat bersemayam para dewa. Hal ini kemudian diterjemahkan melalui diciptakannya kompleks candi di daerah ini sebagai tempat pemujaan para dewa. Baca pos ini lebih lanjut