RESOLUSI AWALI DENGAN NIAT, WRITING AND ACTION
Januari 7, 2014 Tinggalkan komentar
Resolusi adalah planning untuk melakukan sesuatu sekaligus fefleksi diri pada kekurangan maupun kegagalan yang telah terjadi pada waktu yang lalu. Seharusnya setiap diri membiasakan resolusi yang dibuat pada tiap awal tahun masehi ataupun tahun baru hijriyah. Dalam surah Al hasry dituliskan, yang artinya: “…hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” Artinya, hari esok -baik di dunia maupun akhirat- hendaknya dipersiapkan sebaik mungkin dari hari ini. Apa yang kita perbuat hari ini menentukan nasib kita pada hari esok. Itulah cermin sosok muslim yang berpribadi tangguh senantiasa mempersiapkan diri agar semakin baik setiap harinya.
Oleh karena itulah mengapa resolusi begitu penting untuk dilakukan. Seharusnya kita sudah membiasakan diri membuat resolusi dan mempraktekkannya. Sekaligus juga mengevaluasi sejauh mana keberhasilan dan kalau mengalami kegagalan, dimana letak kegagalannya sehingga tahun depan tidak mengulang kegagalan yang sama.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat resolusi:
Faktor pendorong keberhasilan resolusi diantaranya,
1. Ubah paradigma
Jangan menjadi orang yang berfikir ‘bagaimana nanti’ . Tapi biasakanlah berfikir ‘nanti bagaimana’. Hal ini akan membawa konsekuensi pada penyiapan rencana hidup yang matang. Bahkan menyediakan alternatif jika rencana awal gagal.
Memiliki plan A dan plan B, misalnya: diet menguruskan badan dengan olahraga teratur, makan seimbang (plan A), jika tidak berhasil (plan B) menjadi sehat dan bugar meskipun belum kurus seperti impian semula.
2. Sure, I can!
Resolusi tidak akan terwujud kalau kita tidak yakin bahwa kita bisa melakukannya. ‘ Sesungguhnya Aku bersama prasangka hambaKu’ (hadist Qudsi). Ini merupakan kekuatan spiritual, kekuatan jiwa dan kekuatan pikiran yang mendrive kita sampai pada tujuan.
3. Tuliskan 5 W + 1 H tentang rencana-rencana itu.
Apa yang saya rencanakan, mengapa, bagaimana caranya, dst. Ini akan memandu kita menetapkan resolusi.
4. A T M
Amati Tiru dan Modifikasi model atau sosok pribadi terbaik dalam bidang yang kita inginkan yang telah meretas jalan suksesnya. Dengan ‘contek’ ATM bukan tidak mungkin hasil dari resolusi kita akan lebih baik dari sang model.
Cara ber ATM:
a. Urutkan pola tindakan model kita. Misal: kalau kita ingin sukses menang lomba kepenulisan kita bisa mengurutkan polanya, bagaimana awalnya, cara penulisan, ide, proses pengiriman dsb.
b. Assosiasi dan Dissosiasi
Assosiasi adalah melibatkan diri dengan kejadian tertentu dengan segenap panca indera sehingga kita membayangkan suatu pengalaman seolah kita bisa merasakannya secara totalitas (perasaan ikut berperan) misal: pernah berprestasi jadi murid teladan, itu sebuah keberhasilan yang menyenangkan. Semakin diingat pengalaman tersebut akan membuat percaya diri.
c. Reframing
Mengubah sudut pandang positif, jika setip hari reframing hidup akan bahagia.
Ingat cerita 2 orang salesman sepatu dari AS ke Afrika. Satu putus asa karena tak ada penduduk Afrika yang bersepatu, satunya lagi melihat penduduk yang tidak bersepatu adalah pangsa pasar potensial.
Peristiwa yang bisa dimaknai secara berbeda-beda tergantung kondisi pikiran dan pemahaman kita. Tentu peristiwa boleh sama, tapi keyakinan yang berbeda menentukan hasil yang berbeda pula.
5. Visualisasi
Contoh; orang yang ingin percaya diri ketika tampil di depan publik.
Dalam visualisasi kreatif, orang itu memulai prosesnya dengan cara membayangkan dirinya melangkah menuju panggung, kemudian di atas panggung ia tersenyum dengan santai. Ia juga memvisualisasikan dirinya saat mulai berbicara dengan lancar, bahasanya enak di dengar sesuai dengan keinginannya, lalu ia melihat dalam imajinasinya penonton menyambut pembicaraannya dengan sangat antusias.
6. Self Education:
a. Jangan malas, don’t be lazy
Penyebab dari kegagalan adalah penggalang yang kita ciptakan sendiri yaitu malas untyk mulai melakukan pekerjaan yang sudah kita yakini dan imaginasikan.
b. Jangan takut, don’t be affride
Mewujudkan imajinasi juga berarti melawan rasa takut. Keinginan yang sulit direalisasikan umumnya bukan karena terlalu muluk melainkan justru terlalu rendah, tidak jelas dan kita takut menyakininya akan benar-benar terjadinya.
c. Jangan malu, don’t be a shame
Sebagian besar derita raa malu sebenarnya tidak diciptakan oleh persepsi orang lain tentang kita, tapi diciptakan oleh persepsi kita tentang sosok kita yang memalukan menurut persepsi kita. Padahal orang lain, adem ayemm saja.
d. Peneguhan/afirmasi
“Saya bisa melakukannya”, “Saya hebat”, “Saya pasti sukses” dibutuhkan sebagai pernyataan positif yang kuat dan bertenaga bahwa keinginan kita dapat terlaksana.
7. Mohon bantuan Allah SWT, lewat doa dan pengharapan yang terus-menerus.
8. Man jadda waa jadda, Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses. Harus selalu membahana dalam dada. Bismillah. #Dari berbagai sumber#
Komentar Terbaru